Friday, May 4, 2007

Menolak Revisi UUK

nama : dika kharisma
npm : 05-057
smt : IV (empat) MB
fe unsika manajemen



Menolak Revisi UUK

Sepanjang bulan maret 2006 hingga mei 2006, kaum pekerja di Indonesia disibukan degan penolakan rencana terhadap revisi UUK. Alasan penolakan saya dapat dari beberapa berita yang saya dapat dari Koran, adalah karena rencana revisi tersebut dikhawatirkan akan memangkas hak dan perlindungan terhadap kaum pekerja.
Dimulai dari persoalan penetapan upah, pesangon, kerja kontrak, sampai masalah outsourching. Sebenarnya posisi kaum pekerja sejak awal sudah menolak rencana terhadap revisi UUK ketika hendak di sahkan beberapa bulan lalu.
Dari balik sekat kenyataan hidup yang dialami oleh kaum pekerja, seperti yang sudah disebutkan diatas, kaum pekerja hendaknya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Dan saya rasa sangat penting untuk mengetahui kepentingan siapa yang diuntungkan dengan direvinya UUK tersebut?
Negara-negara berkembang yang juga diserang oleh krrisis perekonomian pada akhir tahun sembilan puluhan, pada umumnya banyak yang bergantung kepada donor internasional semacam IMF, CGI, WORD BANK. Dengan ketergantungan yang sedemikian ruopa, maka negra-negara yang menggantungan dirinya pada lembga keuangan internasional, akan sangat patuhkepada lembaga-lembaga internasional tersebut. Begitu
juga dengan yang terjafi di Indonesia, krisis yang membelit sejak akhir tahun 90-an tidak juga kunjung diselesaikan oleh pemerintah. Hal ini nampak kontras sekali dengan beberapa Negara berkembang lainnya, yang menolak cmpur tangan IMF dalam mengatasi krisis yang membebani Negara lainnya seperti Malaysia dan Vietnam.
Rencana revisi yang marak ditolak oleh para pekerja di tanah air, dalm rencananya adalah untuk menekan pengeluaran terhadap tenaga kerja (labor cost), yang berarti menyediakan tenaga kerja murah dan berada dalam kendali intervensi asing. Jadi, penolakan yang dilakukan oleh kaum pekerja, selain untuk membela hak-hak kaum
pekerja, juga untuk menuntut perlindungan Negara terhadap rakyatnya.
Persoalan lainnya yang mendesak untuk dipecahkan, adalah bagaimana kaum pekerja mencari taktik yang tepat untuk memperjuangkan hak-hak kaum pekerja itu sendiri.
Saya secara pribadi melihat, akar permasalahan tersebut terletak dari diterapkannya system perekonomian pasar bebas yang digunakn di Indonesia. Sehingga indinsie tidak menjadi sebuah bangsa yang berdikari di bidang ekonomi.

No comments: